KULIAH BUKAN UNTUK MENCARI IJAZAH..TAPI, UNTUK BELAJAR

"Seribu Orang Tua Hanya Bisa Bermimpi. Tetapi seorang Pemuda Bisa Mengubah Dunia"

"Saat Kita Punya Sedikit saja rasa peduli akan SEKITAR. Disitu Kita telah Memperbaiki Kualitas Pendidikan Negara Kita"

(bernata manalu)

Kamis, 14 Mei 2015

RENUNG KITA-ANAK PAKKAT

Renung kita

Kesalahan terbesar kita adalah bermain cinta, padahal telah disadari belum ada kemantapan dan keberanian menjalinnya sampai pelaminan. Maafkan! Itu kupinta tidak hanya padamu tapi pada siapapun yang pernah singga dihati. Aku tidak peduli dengan apapun yang dikatakan orang padaku, karena hal itu telah kuterima sebagai bagian dari konsekwensi hidup. Hanya yang perlu kau tahu, aku tak pernah bermaksud permainkan siapapun, karena aku sendiri dapat merasakan betapa sakit dan gelisah seseorang yang menjalin rasa namun tak ada kepastian yang jelas.
Kesalahan terbesar kita adalah memperturutkan pemenuhan nafsu. Karena satu hal inilah kita menjadi seorang lelaki yang bukan lelaki. Setiap kali melakukan pemenuhan nafsu kita merasakan nikmat sesaat namun setelahnya kita menanggung gelisah dan sakit sepanjang waktu. Karena itulah kadang seseorang berusaha untuk tidak menemui kekasihnya namun seringkali ditemukan seorang wanita malah menganggapnya sebagai usaha untuk menjauhi dan berubah sikap. Padahal seandainya kita mau berpikir tidak menemui beda dengan tidak mengingat. Barangkali ia tidak menemuimu karena ia takut nafsu menuntutnya, menuntut kita. Jika wanita selalu menuntut pertemuan secara lahiriah saja maka akibatnya sakit kemudian yang dirasa. Aku telah menemui banyak wanita dan jarang sekali kutemukan wanita yang menuntut Bathin cinta.
Seperti engkau, sebenarnya aku juga tak ingin menurutkan nafsu dan tak suka pada orang-orang yang hanya menuntut pemenuhan nafsu. Bahkan inilah perjalanan hidupku. Perjalanan dari wanita satu ke wanita yang lain. Juga untuk mencari seorang wanita yang tak hanya memberikan sekedar kepuasan semu. Tapi ternyata yang kutemukan betapa begitu mudahnya seorang memberikan pemenuhan nafsu. Dengan dalih karena cinta. Ini bukan pembelaanku tapi aku sungguh sangat merindukan seorang wanita yang mau mengerti kepuasanku, cinta dan cita-cita cintaku. Seorang wanita yang hanya dapat memberikan kepuasan sesaat bagiku sudah menjadi tanda bahwa ia takkan bisa berdamping lama denganku.
Jika kau masih percaya padaku, aku akan bercerita padamu. Sungguh dalam separuh usiaku ini, aku pernah mencintai seorang wanita selama beberapa tahun. Selama itu pula aku tak pernah menyentuh tangan wanita itu dengan sengaja, apalagi menciumnya. Semua itu kulakukan atas dorongan cinta. Tapi mengapa seakan ada kekuatan besar yang mendorongku untuk terus mengingatnya. Padahal kenang kepuasan nafsu tak pernah kuperoleh. Sampai sekarang aku tak bisa melupakan. Dan ingatanku selalu tertuju padanya. Jujur kukatakan padamu, wanita itulah yang wajahnya sampai sekarang kupandang, tidak hanya kutempelkan pada dinding luar tapi juga dinding hatiku. Darinya aku memeperoleh pelajaran hidup yang amat berharga. Bahwa ada kepuasan yang lebih tinggi dan lebih berarti daripada sekedar kepuasan pemenuhan nafsu belaka. Kau tahu kepuasan apakah itu? yaitu kepuasan pengrtian Nya, pemaafannya, semangat hidupnya, kepandaiannya, belajarnya, sikap dan bicaranya yang sopan, diam tapi tegas menentukan sikap. Kemanjaannya, keceriaannya, kelembutannya, dan terlebih lagi adalah ia selalu mengingatkanku jika aku salah dan dan mendorongku menjadi yang terbaik, terbaik paling tidak bagi diri sendiri. Hanya karena waktu dan taqdir yang tak berpihak pada kamilah sehingga kami sama sadar dan ikhlas melepas walau untuk itu betapa pedihnya hati. Tetapi bagaimanapun, aku banyak berhutang kasih sayang padanya. Jika seandainya tanpa kehadirannya aku sendiri tak tahu apakah aku dapat hidup setegar ini, walaupun tak setegar seorang Nabi yang paling Mulia, yang kupampang didepan Namaku. Tapi aku masih tetap yakin bahwa aku masih bisa menghadapi semua ini sampai akhirnya aku mendapatkan kebahagian yang sejati walau sampai hilangnya Ruh ini. Semua itu aku dapatkan dari dirimu, ya hanya dirimu,…


Tidak ada komentar:

Posting Komentar