TUTP TPL....!!!!
Itulah teriakan yang selalu kami suarakan dengan harapan Pemerintah bisa tersadarkan bahwa dampak TPL akan kerusakan kawasan danau Toba adalah nyata.
sebagai mahasiswa yang mana mempunyai fungsi sebagai :
1.
sebagai penyampai kebenaran (agent of social control)
Mahasiswa sebagai agen dari suatu
perubahan.Artinya jika ada sesuatu yang terjadi di lingkungan sekitar dan itu
salah, mahasiswa dituntut untuk merubahnya sesuai dengan harapan sesungguhnya. Dengan harapan bahwa suatu hari
mahasiswa dapat menggunakan disiplin ilmunya dalam membantu pembangunan
indonesia untuk menjadi lebih baik kedepannya.
Mahasiswa
adalah salah satu harapan suatu bangsa agar bisa berubah ke arah lebih baik.hal
ini dikarenakan mahasiswa dianggap memiliki intelek yang cukup bagus dan cara
berpikir yang lebih matang, sehingga diharapkan mereka dapat menjadi jembatan
antara rakyat dengan pemerintah
Sebagai generasi pengontorol
seorang mahasiswa diharapkan mampu mengendalikan keadaan sosial yang ada di
lingkungan sekitar.Jadi, selain pintar dalam bidang akademis, mahasiswa juga
harus pintar dalam bersosialisasi dan memiliki kepekaan dengan lingkungan. Mahasiswa diupayakan agar mampu
mengkritik,memberi saran dan memberi solusi jika keadaan sosial bangsa sudah
tidak sesuai dengan cita-cita dan tujuan bangsa,memiliki kepekaan, kepedulian,
dan kontribusi nyata terhadap masyarakat sekitar tentang kondisi yang
teraktual. Asumsi yang kita harapkan dengan perubahan kondisi social masyarakat
tentu akan berimbas pada perubahan bangsa. Intinya mahasiswa diharapkan
memiliki sense of belonging yang tinggi sehingga mampu melakukan hal-hal yang
bermanfaat bagi masyarakat. Tugas inilah yang dapat menjadikan dirinya
sebagai harapan bangsa, yaitu menjadi orang yang senantiasa mencarikan solusi
berbagai problem yang sedang menyelimuti mereka.
Sebagai tulang punggung bangsa di masa depan, mahasiswa diharapkan
menjadi manusia-manusia tangguh yang memiliki kemampuan dan akhlak mulia yang
nantinya dapat menggantikan generasi-generasi sebelumnya di pemerintahan kelak.
Intinya mahasiswa itu merupakan aset, cadangan, harapan bangsa untuk masa depan
bangsa Indonesia . Tak dapat dipungkiri bahwa seluruh organisasi yang ada akan
bersifat mengalir, yaitu ditandai dengan pergantian kekuasaan dari golongan tua
ke golongan muda, oleh karena itu kaderisasi harus dilakukan terus-menerus.
Dunia kampus dan kemahasiswaannya merupakan momentum kaderisasi yang sangat
sayang bila tidak dimanfaatkan bagi mereka yang memiliki kesempatan.
Dalam
hal ini mahasiswa diartikan sebagai cadangan masa depan. Pada saat menjadi
mahasiswa kita diberikan banyak pelajaran, pengalaman yang suatu saat nanti
akan kita pergunakan untuk membangun bangsa ini.
4. Moral Force( Gerakan Moral )
Mahasiswa sebagai penjaga
stabilitas lingkungan masyarakat, diwajibkan untuk menjaga moral-moral yang ada. Bila di lingkungan sekitar
terjadi hal-hal yang menyimpamg dari norma yang ada, maka mahasiswa dituntut
untuk merubah dan meluruskan kembali sesuai dengan apa yang diharapkan.
Mahasiswa sendiripun harus punya moral yang baik agar bisa menjadi contoh bagi
masyarakat dan juga harus bisa merubah ke arah yang lebih baik jika moral
bangsa sudah sangat buruk, baik melalui kritik secara diplomatis ataupun aksi.
Mahasiswa dengan segala kelebihan dan potensinya tentu
saja tidak bisa disamakan dengan rakyat dalam hal perjuangan dan kontribusi terhadap bangsa. Mahasiswa
pun masih tergolong kaum idealis, dimana keyakinan dan pemikiran mereka belum
dipengarohi oleh parpol, ormas, dan lain sebagainya. Sehingga mahasiswa dapat
dikatakan memiliki posisi diantara masyarakat dan pemerintah.
Mahasiswa dalam hal hubungan masyarakat ke pemerintah dapat berperan
sebagai kontrol politik, yaitu mengawasi dan membahas segala pengambilan
keputusan beserta keputusan-keputusan yang telah dihasilkan sebelumnya. Mahasiswa
pun dapat berperan sebagai penyampai aspirasi rakyat, dengan melakukan
interaksi sosial dengan masyarakat dilanjutkan dengan analisis masalah yang
tepat maka diharapkan mahasiswa mampu menyampaikan realita yang terjadi di
masyarakat beserta solusi ilmiah dan bertanggung jawab dalam menjawab berbagai
masalah yang terjadi di masyarakat.
Mahasiswa dalam hal hubungan pemerintah ke masyarakat
dapat berperan sebagai penyambung lidah pemerintah. Mahasiswa diharapkan mampu
membantu menyosialisasikan
berbagai kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Tak jarang kebijakan-kebijakan
pemerintah mengandung banyak salah pengertian dari masyarakat, oleh karena itu tugas
mahasiswalah yang marus “menerjemahkan” maksud dan tujuan berbagai kebijakan
kontroversial tersebut agar mudah dimengerti masyarakat.
Posisi mahasiswa cukuplah rentan, sebab mahasiswa berdiri
di antara idealisme dan realita. Tak jarang kita berat sebelah, saat kita membela
idealisme ternyata kita melihat realita masyarakat yang semakin buruk. Saat
kita berpihak pada realita, ternyata kita secara tak sadar sudah meninggalkan
idealisme kita dan juga kadang sudah meninggalkan watak ilmu yang seharusnya
kita miliki.
Perjuangan-perjuangan yang dilakukan mahasiswa kini sudah
kehilangan esensinya, sehingga masyarakat sudah tidak menganggapnya suatu
harapan pembaruan lagi. Sedangkan golongan-golongan atas seperti pengusaha,
dokter, dsb merasa sudah tidak ada lagi kesamaan gerakan. Perjuangan
mahasiswa kini sudah berdiri sendiri dan tidak lagi “satu nafas” bersama
rakyat.
MARI SUARAKAN TUTUP TPL..
TUKANG PERUSAK LINGKUNGAN..
Himpunan Mahasiswa Pakkat BERGERAK...
lebih
kurang 50.000 hektar dari hampir 370 ribu hektare lahan di kawasan Danau Toba
mengalami kerusakan kecil hingga berat, sehingga harus serius ditangani untuk
menjaga kelestarian danau itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar