PENDAHULUAN
Salah satu yang biasanya terlewatkan dalam kurikulum teknik
sipil adalah pembahasan materi tentang perancah dan bekisting.Entah dikarenakan
karena pekerjaan perancah dan bekisting merupakan pekerjaan yang bersifat
sementara, atau karena terlalu padatnya matakuliah di jurusan teknik sipil,
sehingga materi ini seolah tidak penting.Padahal kualitas penampilan dan
bentuk beton sangat tergantung kepada perancah dan bekisting. Dewasa ini
teknologi beton telah berkembang demikian pesat, salah satunya adalah dengan
berkembangnya bahan admixture/additive yang memungkinkan tercapainya mutu beton
rencana dibawah 28 hari. Seiring berkembangnya teknologi beton, tentunya harus
didorong dan di imbangi oleh teknologi perancah dan bekisting. Terutama untuk
bangunan lantai banyak arah vertical seperti apartement maupun horizontal
seperti Mall. Pemilihan tipe perancah dan bekisting lebih ditentukan pada
kemampuannya untuk dapat digunakan berulangkali dan kecepatan waktu bongkar
pasang, sehingga dapat mengurangi biaya komponen pembetonan. Dewasa ini tipe
bekisting yang dipakai di Indonesia adalah:
1.
Tipe Tradisional Tipe Tradisional masih menggunakan bahan kayu kelas II dan III
berupa papan alba, balok atau bentuk alami seperti dolken dan bambo. Kelemahan
tipe ini adalah pemakaian yang biasanya hanya 1 kali pakai atau ulang kali
pakai yang sedikit serta depresiasi bahan yang tinggi akibat pemotongan serta
akibat mutu dipasaran yang jelek seperti sulitnya menemukan ukuran dan panjang
yang sesuai serta adanya retak serta lengkung akibat usia kayu yang masih muda.
2.
Tipe system Tipe system merupakan perbaikan dari tipe tradisional. Bahan
dasarnya merupakan hasil pabrikasi berupa logam seperti scaffolding, material
organis seperti panel plywood bahkan ada yang material plastic. Dalam
pelaksanaannya, tipe system bisa di adjust ukurannya sesuai kebutuhan serta
pabrikasi dilapangan dilakukan hanya 1 kali. Perancah ini karena digunakan
untuk untuk berbagai tipe dan bentuk bangunan, sehingga dilapangan sudah
tersedia gambar petuntuk kerja berupa gambar pabrikasi,install,pengangkatan dan
pemasangan. Untuk mendukung percepatan sebuah proyek, tipe ini juga telah
dilengkapi dengan alat Bantu sesuai kebutuhan dilapangan.
DASAR PERTIMBANGAN PEMILIHAN PERANCAH DAN BEKISTING
1.
Jenis Proyek Untuk gedung tinggi dan melebar seperti apartemen dan Mall yang
umumnya mempunyai tinggi dan bentuk lantai yang tipikal, tipe perancah dan
bekisting system sangat ideal untuk digunakan, mengingat pabrikasinya yang
cukup 1 kali tapi bias digunakan berulang ulang.
2.
Ketersediaan Material Bahan Tipe tradisional sangatlah tergantung pada
ketersediaan material bahan untuk perancah dan bekisting. Untuk berbagai
lokasi,harga papan dan kayu tentunya sangatlah beragam tergantung pada
ketersediaan bahan bakunya. Factor kecepatan pengadaan material tentunya sangat
menentukan akan siklus pengecoran.
3.
Alat Bantu Umumnya dalam suatu proyek tersedia alat Bantu seperti Tower crane,
Mobile Crane. Dalam hal ini tentunya tipe perancah dan bekisting tersistem
sangat cocok untuk digunakan sehingga keberadaan alat Bantu crane untuk
tercapainya effisiensi waktu diimbangi oleh kecepatan pabrikasi dan install
dari perancah dan bekisting system. Pada edisi selanjutnya akan di bahan
Persyaratan Bekisting, faktor ekonomi dan pembebanan pada Bekisting serta
contoh perhitungan dalam mendisain bekisting Kolom.
REFERENSI LAIN : http://myblog-alfauzi.blogspot.com/2011/05/perancah-dan-bekisting-seri-1.html
REFERENSI LAIN : http://myblog-alfauzi.blogspot.com/2011/05/perancah-dan-bekisting-seri-1.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar