Dengan apakah seorang muda
mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan
firman-mu." Mazmur 119:9
Pemazmur menyatakan bahwa hanya dengan firman Tuhanlah anak muda dapat mempertahankan kelakuannya tetap bersih dan sesuai dengan kehendak Tuhan. Oleh sebab itu para pemuda Kristiani harus banyak terlibat dalam kegiatan-kegiatan rohani supaya waktu-waktu luang yang ada mereka gunakan untuk hal-hal yang positif dan membangun iman. Mereka harus melatih diri dalam hal ibadah, artinya: tidak "...menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang,... dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat." (Ibrani 10:25). Semakin banyak mereka mendengar Firman Tuhan semakin kuat pula iman mereka, karena "...iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus." (Roma 10:17). Bagi anak-anak Tuhan, tidak mengikuti tren teman-teman bukanlah akhir dari segalanya. Sebaliknya, hal ini juga bukan berarti kita menjadi pemuda yang 'kuper' dan out of date.
Tuhan menghendaki kita menjadi orang-orang muda Kristen yang berkualitas dan memiliki kehidupan yang berbeda dari anak-anak muda di luar Tuhan, yang meski masih muda tetapi memiliki integritas dan tidak berkompromi dengan dosa; berani berkata tidak dan menolak setiap ajakan maupun kebiasaan hidup yang tidak berkenan kepada Tuhan meski hal itu mengandung resiko: ditinggalkan dan dikucilkan teman. Yang Tuhan mau adalah kita menjauhi nafsu orang muda, karena segala keinginan untuk memenuhi hawa nafsu hanyalah akan membawa kita kepada kebinasaan. Karena itu kita harus memiliki kekariban dengan Tuhan supaya kita beroleh kekuatan untuk dapat menolak setiap hawa nafsu yang ada. Rasul Paulus berpesan, "Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu." (1 Timotius 4:12).
Masa muda adalah masa emas bagi kita untuk memaksimalkan potensi yang ada dan memacu kita untuk do our best dalam segala hal, baik dalam perkataan, tingkah laku, kasih, kesetiaan, ketekunan dan juga kesucian.
Nama Tuhan dipermuliakan ketika kemudian kita menjadi teladan bagi teman-teman dan lingkungan kita.
Lalu apa saja yang dapat dikategorikan sebagai karakter Kristus? Setidaknya yang dapat kita lihat:
Pemazmur menyatakan bahwa hanya dengan firman Tuhanlah anak muda dapat mempertahankan kelakuannya tetap bersih dan sesuai dengan kehendak Tuhan. Oleh sebab itu para pemuda Kristiani harus banyak terlibat dalam kegiatan-kegiatan rohani supaya waktu-waktu luang yang ada mereka gunakan untuk hal-hal yang positif dan membangun iman. Mereka harus melatih diri dalam hal ibadah, artinya: tidak "...menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang,... dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat." (Ibrani 10:25). Semakin banyak mereka mendengar Firman Tuhan semakin kuat pula iman mereka, karena "...iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus." (Roma 10:17). Bagi anak-anak Tuhan, tidak mengikuti tren teman-teman bukanlah akhir dari segalanya. Sebaliknya, hal ini juga bukan berarti kita menjadi pemuda yang 'kuper' dan out of date.
Tuhan menghendaki kita menjadi orang-orang muda Kristen yang berkualitas dan memiliki kehidupan yang berbeda dari anak-anak muda di luar Tuhan, yang meski masih muda tetapi memiliki integritas dan tidak berkompromi dengan dosa; berani berkata tidak dan menolak setiap ajakan maupun kebiasaan hidup yang tidak berkenan kepada Tuhan meski hal itu mengandung resiko: ditinggalkan dan dikucilkan teman. Yang Tuhan mau adalah kita menjauhi nafsu orang muda, karena segala keinginan untuk memenuhi hawa nafsu hanyalah akan membawa kita kepada kebinasaan. Karena itu kita harus memiliki kekariban dengan Tuhan supaya kita beroleh kekuatan untuk dapat menolak setiap hawa nafsu yang ada. Rasul Paulus berpesan, "Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu." (1 Timotius 4:12).
Masa muda adalah masa emas bagi kita untuk memaksimalkan potensi yang ada dan memacu kita untuk do our best dalam segala hal, baik dalam perkataan, tingkah laku, kasih, kesetiaan, ketekunan dan juga kesucian.
Nama Tuhan dipermuliakan ketika kemudian kita menjadi teladan bagi teman-teman dan lingkungan kita.
Lalu apa saja yang dapat dikategorikan sebagai karakter Kristus? Setidaknya yang dapat kita lihat:
- Peduli dengan orang-orang yang terpinggirkan.
- Kejujuran.
- Ketaatan akan tugas dan tanggung jawabNya.
- Menunjukkan kasihNya kepada semua orang.
- Kerendahan hatiNya sebagai seorang hamba.
Ketika seorang anak, remaja, pemuda memiliki
karakter yang demikian maka dapat dipastikan dalam kehidupannya akan senantiasa
menumbuhkan kebaikan-kebaikan, baik bagi dirinya maupun orang-orang
disekitarnya. Karena disadari dalam perkembangan kehidupan moral dewasa ini
berpotensi besar untuk membangun karakter anak yang penuh dengan persaingan,
satu dengan yang lain saling mengalahkan dan tidak peduli dengan orang-orang
yang terpinggirkan. Supaya dapat menumbuhkan karakter Kristus dalam diri anak,
pemuda dan remaja maka, diperlukan sebuah pendidikan bagi mereka untuk dapat
mengerti, memahami dan melakukannya. Namun dalam pendidikan tersebut tidak
hanya berpusat mengenai sistem dan materi ajar saja sehingga mereka dalam
memiliki karakter Kristus. Akan tetapi yang terutama adalah tenaga pendidik
yang menjadi model bagi mereka dalam mencitra karakter Kristus dalam
kehidupannya.
Tenaga pendidik tersebut dapat tempatkan sama seperti Rasul Paulus ketika dia menjadi 'guru' dari Timotius yang masih awam dalam menjalankan tugasnya sebagai pelayan Allah.
Tentunya ada idealisme yang diterapkan kepada Timotius sehingga dia mendapatkan tugas yang demikian. Yang tidak lain adalah adanya karakter Kristus di dalam dirinya. Dalam memberikan pendidikan kepada Timotius, Rasul Paulus tidak hanya menuliskan suratnya seperti yang dapat kita baca dalam I Timotius 1: 5-19. Sehingga Timotius dapat mengerti akan tugas dan panggilannya. Namun Rasul Paulus juga menjadi model yang mencitrakan karakter Kristus yang dapat dilihat dan ditiru oleh Timotius. Dalam pelayanan Paulus dapat kita lihat bagaimana dia memperjuangkan kesamaan hak dan kewajiban bagi orang-orang Yunani yang tidak bersunat sebagai anggota tubuh Kristus. Dia juga berinisiatif untuk membantu orang-orang miskin di Yerusalem dengan mengumpulkan persembahan dari jemaat-jemaat pelayanannya. Dan begitu gigihnya dia memberitakan Injil hingga dia dipenjara berulang-ulang. Dan dengan jujur menceritakan masa lalunya yang kelam kepada Timotius sebagai seorang penghujat dan penganiaya pengikut Kristus.
Ketika kita mempunyai harapan bagi generasi penerus kita untuk memiliki karakter Kristus dalam diri mereka, maka tumbuhkanlah terlebih dahulu karakter Kristus dalam diri kita. Sudah banyak argumentasi, pemahaman dan pembicaraan bagaimana supaya anak, remaja dan pemuda memilki karakter Kristus dalam diri mereka. Namun tidak banyak mereka menemukan karakter Kristus yang dapat mereka lihat dan teladani. Oleh karena itu marilah kita menjadi Paulus masa kini yang memunculkan Timotius-Timotius muda masa kini. Dengan demikian generasi penerus kita dapat menjadi terang dan garam di tengah-tengah dunia ini. Tuhan memberkati. Amin.
Bacaan: Timotius 1 : 5 – 19
Tenaga pendidik tersebut dapat tempatkan sama seperti Rasul Paulus ketika dia menjadi 'guru' dari Timotius yang masih awam dalam menjalankan tugasnya sebagai pelayan Allah.
Tentunya ada idealisme yang diterapkan kepada Timotius sehingga dia mendapatkan tugas yang demikian. Yang tidak lain adalah adanya karakter Kristus di dalam dirinya. Dalam memberikan pendidikan kepada Timotius, Rasul Paulus tidak hanya menuliskan suratnya seperti yang dapat kita baca dalam I Timotius 1: 5-19. Sehingga Timotius dapat mengerti akan tugas dan panggilannya. Namun Rasul Paulus juga menjadi model yang mencitrakan karakter Kristus yang dapat dilihat dan ditiru oleh Timotius. Dalam pelayanan Paulus dapat kita lihat bagaimana dia memperjuangkan kesamaan hak dan kewajiban bagi orang-orang Yunani yang tidak bersunat sebagai anggota tubuh Kristus. Dia juga berinisiatif untuk membantu orang-orang miskin di Yerusalem dengan mengumpulkan persembahan dari jemaat-jemaat pelayanannya. Dan begitu gigihnya dia memberitakan Injil hingga dia dipenjara berulang-ulang. Dan dengan jujur menceritakan masa lalunya yang kelam kepada Timotius sebagai seorang penghujat dan penganiaya pengikut Kristus.
Ketika kita mempunyai harapan bagi generasi penerus kita untuk memiliki karakter Kristus dalam diri mereka, maka tumbuhkanlah terlebih dahulu karakter Kristus dalam diri kita. Sudah banyak argumentasi, pemahaman dan pembicaraan bagaimana supaya anak, remaja dan pemuda memilki karakter Kristus dalam diri mereka. Namun tidak banyak mereka menemukan karakter Kristus yang dapat mereka lihat dan teladani. Oleh karena itu marilah kita menjadi Paulus masa kini yang memunculkan Timotius-Timotius muda masa kini. Dengan demikian generasi penerus kita dapat menjadi terang dan garam di tengah-tengah dunia ini. Tuhan memberkati. Amin.
Bacaan: Timotius 1 : 5 – 19
Tidak ada komentar:
Posting Komentar