KULIAH BUKAN UNTUK MENCARI IJAZAH..TAPI, UNTUK BELAJAR

"Seribu Orang Tua Hanya Bisa Bermimpi. Tetapi seorang Pemuda Bisa Mengubah Dunia"

"Saat Kita Punya Sedikit saja rasa peduli akan SEKITAR. Disitu Kita telah Memperbaiki Kualitas Pendidikan Negara Kita"

(bernata manalu)

Selasa, 15 Maret 2016

monaco asia

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman akan mendorong sektor pariwisata sebagai basis unggulan perekonomian nasional. Danau Toba, Sumatera Utara, akan menjadi salah satu proyek percontohan.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli menuturkan, kawasan Danau Toba, akan dikembangkan oleh kementerian menjadi seperti Monaco di Eropa.

"Sebagai contoh di Danau Toba jadi Monaco, Monaco itu negara kecil di Eropa indah sekali. Kita akan ubah Danau Toba jadi Monaco Asia," kata dia di Jakarta, Senin (31/8/2015).

Pengembangan yang akan dilakukan adalah dengan membangun sarana dan prasarana termasuk infrastruktur sehingga wilayah tersebut menarik minat wisatawan lokal maupun manca negara. 
Setelah sarana dan prasarana telah siap, kementerian akan melakukan promosi yang gencar untuk mengundang wisatawan. Promosi tersebut bisa dilakukan dengan menjalankan Festival Danau Toba.

Rizal Ramli melanjutkan, ia sangat menyayangkan potensi Indonesia untuk sektor wisata belum tergarap dengan baik. Terlihat, dari jumlah wisatawan yang kalah dari negara tetangga seperti Malaysia. "Di sana 27 juta wisatawan, di Indonesia kurang 10 juta wisatawan. Itu kok bisa?"ujarnya.

Oleh karena itu, dalam program kerja kementerian, Rizal menargetkan dalam lima tahun ke depan jumlah wisatawan yang akan datang di Indonesia mencapai 20 juta wisatawan. Kemudian menaikan pekerja di sektor pariwisata menjadi 7 orang. "Devisa US$ 10 miliar, akan kami tingkatkan menjadi US$ 20 miliar," tuturnya.

Rizal berkeinginan menjadikan Indonesia seperti negara-negara di Eropa yang memiliki basis kuat di sektor pariwisata. "Banyak negara dunia yang sektor wisata paling penting Spanyol misalnya, Italia nomor satu wisata, Yunani. Jadi kita akan genjot tentu ada strateginya. Kalau ada yang tertarik tinggal google Rizal Ramli pariwisata," tandas dia.

Sebelumnya,Menteri Pariwisata, Arief Yahya juga berencana untuk membuat Sumatera Utara menjadi destinasi unggulan bagi para wisatawan mancanegara, Kementerian Pariwisata akan terus memberikan dukungan, salah satunya adalah dengan menyiapkan dana sekitar Rp10 miliar.

Namun dana Rp10 miliar dukungan Kementerian Pariwisata tersebut tidak berupa uang, melainkan media untuk komunikasi yang dikelola Kementerian Pariwisata dan teman-teman yang ada di Sumatera Utara, dengan memberikan informasi apa saja yang dibutuhkan dalam mempromosikan pariwisata.

"Tahun ini kita harapkan Danau Toba sudah masuk ke GGN atau Global Geopark Network UNESCO. Potensi wisata di Sumut sangat besar, wisatawan mancanegara di Sumut dulu bisa mencapai 400ribu, sekarang tersisa hanya 270ribu," ujar Menteri Arief.

Menurut Arief, kunjungan wisatawan ke Sumut bukannya malah naik melainkan menurun harus ada intropeksi mengapa hal tersebut bisa terjadi, padahal potensinya sangat besar. Oleh karena itu, tahun 2019 targetnya adalah 4 kali lipat, yaitu dari 270 ribu menjadi 1 juta.

"Kiat-kiat khusus dari kementerian pariwisata untuk menjadikan Danau Toba salah satu wisata dunia juga sudah kita siapkan. Secara garis besar saya bagi tiga, yang pertama pengembangan destinasinya, kedua pemasaran, dan ketiga kelembagaan. Untuk pengembangan destinasi kita sudah sepakat ikon untuk Sumatera Utara adalah Danau Toba," tambahnya. (Amd/Gdn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar