Ulos ialah kain
tenun tradisional batak yang sangat eksotik. Jaman dahulu ada beberapa jenis
ulos yg umum dipakai sebagai pakaian, kain gendong dan juga selimut dalam
kehidupan sehari-hari. Dikarenakan letak geografis tanah batak yang berada di
dataran tinggi dan bersuhu dingin, fungsi ulos pada masa itu juga berperan
sebagai penghangat tubuh. Pembuatan ulos dilakukan dengan alat yang sangat
sederhana dan tradisional, sebab itu pengerjaannya dapat memakan waktu sampai
berminggu-minggu. Bahan dasar untuk warna ulos batak diracik dari campuran
tumbuh-tumbuhan. Ada beberapa jenis ulos batak yang mempunyai fungsi, makna dan
penggunaannya masing-masing. Beberapa ragam ulos yang kita kenal diantaranya
Ulos Sadum, Panusaan, Mangiring, Bintang Maratur, Sirara, Sitoluntuho, Bolean,
Sumbat, Sibolang, Suri-suri, Tumtuman, Ragi Hotang, Ragi idup, Ragi Pane dan yg
lainnya.
Berdasarkan adat
batak, setiap individu sedikitnya akan menerima tiga jenis ulos pada tiga momem
penting dalam hidupnya yaitu saat ia lahir, menikah dan meninggal. Waktu ia
dilahirkan biasanya hula-hula(kelompok marga pemberi istri, unsur dalihan
natolu), kakek & neneknya akan memberikan ‘ulos parompa’(kain gendong),
saat menikah ia akan menerima ‘ulos hela’(menantu) dari pihak hula-hula dan
ketika ia meninggal hula-hula akan memberikan ‘ulos saput’. Pemberian ulos
biasanya diberikan oleh individu yang mempunyai kedudukan/genealogikal yang
lebih tinggi dari si penerima ulos.
http://bernatamanalu.blogspot.com/2015/01/blog-post.html